Sepak Terjang Kombes Ade Safri yang Diangkat jadi Dirreskrimsus Polda Metro Jaya

"Tidak ada ruang sedikit pun untuk aksi kekerasan, premanisme, intoleransi, dan radikalisme di Kota Solo. Kami akan tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," ujar pria kelahiran Kota Surabaya, Jawa Timur itu.

Berdasarkan data hasil analisis dan evaluasi (anev) 2020, ada 707 kasus yang ditangani pihak kepolisian. 474 kasus atau 62 persen perkaranya dapat dirampungkan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

Dari jumlah tersebut, setidaknya ada sederet kasus besar yang diungkap perwira berpangkat melati tiga itu selama bertugas di Solo.

Kasus pertama yang diungkap Kombes Ade adalah aksi intoleran dan kekerasan di Mertodranan, Kota Solo, pada pertengahan 2020.

Kasus itu dituntaskan dengan tertangkapnya 12 pelaku yang kini sudah dijatuhi vonis.

Kemudian pengungkapan kasus anggota polisi Wonogiri yang jadi backing pemerasan juga jadi kasus besar Kombes Ade.

Lalu ada kasus penembakan brutal mobil Toyota Alphard di Solo dengan pelaku Lukas Jayadi di Jalan Monginsidi, Gilingan, Banjarsari, Kecamatan Banjarsari.

Kombes Ade tak butuh waktu lama untuk mengngkap kasus tersebut. Dua jam setelah penembakan, pelaku tertangkap di sebuah agen bus antarkota.