25 Desa di Grobogan Kekeringan, Warga Pontang-panting Cari Air
jateng.jpnn.com, GROBOGAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyebut sebanyak 25 desa di daerah itu mengalami bencana kekeringan.
PMI Grobogan telah mendistribusikan puluhan ribu liter air bersih ke sejumlah desa terdampak untuk mengurangi beban masyarakat.
"Hingga kini sudah ada 25 desa yang mengajukan permintaan droping air bersih karena banyak warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Markas PMI Grobogan Djasman, Jumat (11/8).
Akibat kemarau panjang, kata dia, banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur yang dimiliki telah kering.
Warga sendiri, kata dia, memang ada yang mencari sumber air lain dengan cara membuat belik atau lubang di aliran sungai yang mengering, serta ada yang mencari sumber air dari daerah yang masih tersedia sumber air, meskipun jaraknya cukup jauh.
Untuk itu, kata dia, pihaknya bergegas melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan dengan mengoperasikan satu unit kendaraan truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter dan mengerahkan tiga petugas setiap harinya, yang terdiri dari staf dan relawan.
Dia juga menugaskan jajaran untuk memantau secara langsung di daerah yang mengalami kesulitan air bersih guna memastikan kondisi saat ini.(antara/jpnn)
Droping air bersih ke daerah terdampak kekeringan, kata dia, berlangsung sejak 24 Juli 2023 hingga sekarang.
Sebanyak 25 desa di Grobogan, Jawa Tengah mengalami bencana kekeringan. Warga sudah pontang-panting mencari air.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News