Ini Bukti Komitmen HM Sampoerna dalam Mengembangkan Produk UMKM
Selain peluang menjajaki bisnis dengan sejumlah pembeli potensial, ada hal lain yang dinilai bisa menjadi bekal untuk mengembangkan usahanya di Tanah Air.
Seperti yang disampaikan Ellida, dari pameran ini, dia belajar banyak soal bagaimana pelaku usaha di Jepang mempromosikan produknya.
“Saya sendiri belajar bagaimana cara menyampaikan produk. Kami juga keliling untuk melihat bagaimana pelaku usaha di Jepang kalau pameran, dan ini jadi masukan berharga,” ujar Ellida.
Sementara itu, Djono mengaku terkesan dengan etos kerja warga Jepang. Hal itu juga bisa dilihatnya di ajang pameran saat berinteraksi. Pengalaman ini menjadi hal baik yang akan dibawanya dan diterapkannya saat kembali ke Tanah Air.
Kesan yang hampir sama juga diungkapkan Ketut. Baginya, pembelajaran untuk dikembangkan di Bali sangat banyak. Misalnya, dalam menata booth.
“Kalau kami biasanya sederhana saja. Di Jepang, mereka sangat optimal. Mereka mendekor dan menata dengan apik sehingga nyaman dan menarik pengunjung,” kata Ketut.
Dia juga belajar bagaimana melayani dengan baik pengunjung yang datang ke stan. Hal lainnya, soal pengemasan produk dengan standar Jepang. Dengan mengetahui hal ini, pelaku UMKM di Indonesia bisa menyesuaikan standar pengemasan yang berlaku di Jepang untuk memperbesar peluang memasuki pasar negara itu.
“Banyak yang bisa kami bawa pulang dari Jepang. Semoga setelah di-follow up nanti, dengan kerja sama dan dukungan SETC kami bisa mendapatkan buyer,” kata Ketut.
HM Sampoerna mengirimkan lima produk UMKM binaannya ke Jepang. Ini bukti komitmennya dalam mengembangkan produk UMKM di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News