Ganjar Menakut-nakuti Nana Sudjana Soal Rumah Dinas, Ada Apanya?
"Kalau sendirian bisa main ke Lawang Sewu, saya pernah di sana, tetapi yang di Lawang Sewu malah ke Wisma Perdamaian," kata Ganjar, bercanda soal horornya Lawang Sewu yang pernah dijadikan tempat uji nyali.
Tak berhenti di situ, Ganjar kembali menakut-nakuti Nana soal Puri Gedeh yang dibangun pada abad ke-20 oleh arsitek Belanda Ir. Herman Thomas Karsten.
"Rumah itu tua, dibangun pada 1925. Cuma kalau kita di rumah Belanda, kalau ada penampakan yang datang itu noni-noni. Beda kalau di desa, yang datang sundel bolong, pocong," katanya.
Walau tak menampik ada suasana horor, Ganjar justru merasa nyaman dan kerasan betah tinggal di Puri Gedeh dan bertahan selama 10 tahun. "Namun, saya malah takut dengan istri saya," kata Ganjar, berkelakar.
Meski sudah tak menjabat gubernur, Ganjar menyebut ada beberapa barangnya yang masih tertinggal di Puri Gedeh. Dia menitipkan tiga sandal jepit dan empat potong baju kesayangan yang akan diambil setelah boyongan rumahnya selesai.
"Saya titip sebentar, dan saya sudah minta biro umum untuk memperbaiki," katanya.
Nana Sudjana merespons cerita-cerita horor yang disampaikan Ganjar kepadanya dengan candaan.
"Belum apa-apa sudah ditakuti Pak Ganjar. Namun, ada istilah, sesama setan jangan saling mengganggu, maksudnya setan yang lain bukan kita," katanya, disambut gelak tawa para tamu undangan yang hadir.
Nana Sudjana yang resmi menjadi Pj Gubernur Jateng ditakut-takuti Ganjar soal rumah dinas. Kira-kira ada di rumah dinas gubernur Jateng?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News