Mahasiswi Udinus Tewas di Indekos Semarang, Diduga Bunuh Diri, Sosoknya Baik & Ceria
"Agak lama baru dibalas bilang maaf baru ada kuota internet. Katanya nanti tanggal 15 akan dibayar dua bulan sekalian. Lha ini belum tanggal 15 malah sudah pergi selamanya," ujarnya.
Dia megatakan korban ditemukan tewas setelah sang pacar korban meminta untuk membukakan pintu menggunakan kunci cadangan.
"Setelah saya buka, anaknya sudah terbujur kaku kebiruan, tubuhnya itu putih banget. Saya syok, sampai sekarang masih lemas tidak berangkat kerja," kata Kristiwi saat ditemui di indekos.
Seusai penemuan jenazah, dirinya menghubungi kepolisian. Saat itu juga, aparat kepolisian melakukan pemeriksaan, memasang garis kuning kepolisian, dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Kota Semarang.
"Pamannya dari Ungaran ke sini, terus mengurus kematiannya ke Rumah Sakit Kariadi," katanya.
Adapun surat yang ditulis tangan oleh korban memuat pesan kepada orang-orang terdekat yang ditinggalkan. Dari pesan tersebut, korban meminta maaf selama masih hidup.
"Gausah cari tau kematian aku ya! Aku bahagia dengan pilihan ini. Aku minta gak usah dibikin booming. Buat orang yang aku tinggalin, maafin aku yah! Aku capek hidup di dunia ini," tulis EN dalam pesan perpisahan tersebut. (mcr5/jpnn)
Artikel ini tidak ditujukan menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segeralah berkonsultasi kepada psikolog, psikiater, atau pihak-pihak yang kompeten di bidang kesehatan mental.
Mahasiswi Udinus korban bunuh diri di indekos Semarang dikenal sosok yang baik dan ceria.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News