Polisi Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Internasional di Jawa Tengah, Diduga Terkait Fredy Pratama

Setelah menginap beberapa hari, pada 30 Desember 2024, mereka menerima kiriman narkoba yang kemudian disembunyikan di dalam mobil.

"Pada 31 Desember, mereka melanjutkan perjalanan menuju Semarang dan akhirnya tertangkap saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas," ungkapnya,

Dari hasil penggeledahan, kata dia, petugas menemukan 13 paket sabu, 49 paket ekstasi, tiga unit handphone, uang tunai Rp 1 juta, dan beberapa dokumen perjalanan.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, narkotika yang ditemukan mengandung Metamfetamina dan MDMA, keduanya termasuk dalam narkotika golongan I.

Penyelidikan ini membuka lebih jauh kaitan dengan jaringan besar yang dipimpin oleh Fredy Pratama, seorang gembong narkoba yang sudah lama menjadi buronan internasional.

Fredy Pratama, yang dikenal sebagai salah satu otak kejahatan terorganisir di dunia narkoba, sudah lama menjadi target operasi Polda Jawa Tengah dan polisi internasional.

Meski dia belum tertangkap, pengungkapan ini membuktikan bahwa jaringan narkoba yang dipimpinnya masih aktif, mengedarkan barang haram ke berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Anwar Nasir, pengungkapan ini berpotensi menyelamatkan hampir 80.000 jiwa dari bahaya narkoba. Polda Jawa Tengah berjanji akan memberikan hukuman maksimal kepada kedua tersangka, yang dapat dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup sesuai dengan UU Narkotika.