Kasus Korupsi Pemkot Semarang: Mbak Ita & Suaminya Mangkir, KPK Hanya Tahan 2 Tersangka

jateng.jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan dua tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jumat (17/1).

Kedua tersangka adalah Martono selaku Direktur PT Chimarder777 dan PT Rama Sukses Mandiri sekaligus Ketua Gapensi Semarang, serta P. Rachmat Utama Djangkar selaku Direktur Utama PT. Deka Sari Perkasa.

“Keduanya ditahan untuk 20 hari ke depan, hinggajaka 5 Februari 2025, di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang KPK,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

KPK juga telah menetapkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, dan Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Namun, keduanya tidak hadir memenuhi panggilan KPK.

Mbak Ita beralasan memiliki agenda yang telah dijadwalkan sebelumnya, sedangkan Alwin mangkir dengan alasan mempersiapkan praperadilan.

KPK akan segera memanggil ulang keduanya, meskipun jadwal pemanggilan ulang belum ditentukan.

Dalam perkara ini, Hevearita, Alwin Basri, dan Martono ditetapkan sebagai tersangka penerima gratifikasi. Sementara itu, P. Rachmat Utama Djangkar diduga memberikan suap terkait pengadaan meja dan kursi fabrikasi untuk sekolah dasar di Dinas Pendidikan Kota Semarang.

KPK mengungkapkan dugaan korupsi lainnya, termasuk: