Calo Terminal Berulah, Serma Bisri Bedarah-darah
“Hidungnya berdarah,” kata Tukiyem.
Perempuan peruh baya itu mengatakan Sersan Bisri yang wajahnya berlumur darah lantas menuju warungnya. Saat itulah Tukiyem bertanya kepada korban.
"Kok tidak melawan kenapa, Pak? Kan, Bapak anggota TNI," ujar Tukiyem menirukan pertanyaannya kepada Serma Bisri.
Menurut Tukiyem, prajurit TNI itu mengatakan akan ada pihak yang mengurus peristiwa itu.
"Biarkan saja, Bu. Nanti saya panggil teman saya," kata Tukiyem menirukan jawaban korban.
Beberapa saat kemudian, teman-teman Sersan Bisri berdatangan dan menanyakan sebab musabab pengeroyokan itu. Selanjutnya, korban ditemani rekan-rekannya bermaksud mencari Dengkek dan Joko.
Namun, sepertinya pelaku mengetahui korbannya adalah tentara sehingga segera kabur. "Dengkek dan Pak Joko sudah melarikan diri," kata Tukiyem.
Setelah peristiwa itu, Sersan Bisri dibawa temannya untuk memperoleh pengobatan.
"Kayaknya dibawa ke Rumah Sakit Tugurejo," imbuh Tukiyem.
Serma Bisri dikroyok dua preman di Terminal Mangkang, Semarang. Darah berceceran di wajahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News