Sebelum Tewas Dianiaya, Dila Curhat kepada Gurunya, Kata-katanya Mengiris Hati
jateng.jpnn.com, SUKOHARJO - Umairoh Fadlilatunnissa atau Dila (7), menjadi korban penganiayaan oleh kakak sepupu hingga tewas. Di mata gurunya, Dila dikenal sebagai sosok periang.
Warga Desa Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, yang disebut yatim piatu itu mulai murung setelah permasalahan yang muncul di dalam keluarga buleknya.
"Dulu anak itu periang, terus ada masalah di dalam keluarganya anak itu agak berontak," ungkap Kepala Sekolah TK Aisyah Ngabeyan 2, Kartasura Sukoharjo Rusmiyati Hidayah di lokasi kejadian.
Dila mulai murung sejak 5 bulan terakhir. Menurut Rusmiyati, bocah perempuan itu sempat bercerita kepadanya tentang rasa sakit hati yang dirasakan.
"Bu saya itu sakit hati karena ditingal Ibu ke Jakarta tidak pamit," kata Dila kepada Rusmiyati.
Sementara itu, Kadus 1 Desa Ngabeyan, Arep Qomarudin mengatakan, Dila diangkat anak oleh buleknya lantaran kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Arep melanjutkan, orang tua angkat Dila kemudian bercerai. Mereka melanjutkan hidup masing-masing dan merantau ke Jakarta.
Polisi telah mengamankan salah satu tersangka berinisial F (18) yang merupakan kakak angkat korban.
Dila (7) tewas dianiaya kakak angkatnya di Sukoharjo, Jawa Tengah. Guru TK Dila mengaku sempat dicurhati tentang rasa sakit hati korban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News