AR Tewas Kena Sabetan Sajam, TNI-Polri & Dewan Bereaksi Cegah Konflik Susulan
jateng.jpnn.com, JEPARA - Polisi menyelidiki kasus perkelahian yang melibatkan pemuda dari Desa Ngetuk dan Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Jepara, hingga mengakibatkan satu korban tewas akibat sabetan senjata tajam, Minggu (15/5).
Kapolres Jepara AKBP Warsono saat memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pertemuan dengan warga di Balai Desa Muryolobo, meminta kepada semua pihak untuk mengendalikan diri.
"Percayakan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Jangan main hukum sendiri karena akibatnya justru sangat merugikan masyarakat," katanya.
Dia menegaskan pihaknya menjamin pengamanan warga. Aparat gabungan dari Polres dan Kodim Jepara telah dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, diikuti oleh perangkat desa, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Muryolobo, Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif, komandan rayon militer (Danramil), kepala kepolisian sektor (Kapolsek), serta petinggi (kepala desa) setempat.
Kapolres Jepara AKBP Warsono dan Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif yang layat ke rumah duka juga menyampaikan rasa duka citanya yang sangat mendalam terhadap korban yang meninggal dunia dengan harapan semoga semua kesalahannya diampuni oleh Allah SWT.
"Harapan kami semua warga Desa Ngetuk dan Mulyolobo untuk menahan diri. Serahkan kepada jajaran Polres dan kami dari DPRD akan mengawal sampai tuntas dan adil," ujar Haizul Ma'arif.
Dia juga mengimbau semua pihak untuk tidak mengunggah foto-foto korban di media sosial.
AR (30) tewas dikeroyok tetangga desa. Aparat kepolisian, TNI, dan ketua dewan langsung bereaksi untuk mencegah konflik susulan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News