Sindikat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Diringkus Bareskrim Polri di Pati

Melalui hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan Kapal Tanker bernama Permata Nusantara di Pelabuhan Tanjung Priok yang memuat 499 ribu liter solar.
"Diduga hasil dari proses penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dilakukan para tersangka," imbuhnya.
Dalam operasi sejak 2021, Komjen Agus menyebut belasan tersangka itu meraup keuntungan dari aksi kejahatannya mencapai Rp 4 miliar.
"Kami terus menerus melindungi masyarakat dari perbuatan oknum yang menyalahgunakan BBM bersubsidi," tegasnya.
Para tersangka yang diringkus, yakni MK sebagai pemilik gudang, EAS dan JS sebagai pemodal, AS sopir mobil heli, MT, SW, FDA, FDA, AEP, dan S sebagai sopir mobil.
Kemudian AAP kepala gudang, MA dan TH berperan sopir truk tangki kapasitas 24 ribu liter.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 55 UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas perubahan atas Pasal 40 angka 9 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara dan denda paling tinggi Rp 60 miliar," paparnya.(mcr5/jpnn)
Bareskrim Polri mengungkap kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di Pati, Jawa Tengah. Setelah dikembangkan, kasus yang lebih besar terkuak.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News