Kericuhan Antarsuporter di Kudus, Sejumlah Rumah & Sekolah Rusak
jateng.jpnn.com, KUDUS - Terjadi kericuhan suporter Persijap Jepara dengan Persiku Kudus di Desa Ngembal Kulon, Jati, pada Minggu (18/9) malam.
Kericuhan tersebut mengakibatkan kerusakan pada sekolah, rumah, dan mobil.
Kepolisian Resor Kudus pun langsung bergerak untuk menyelidiki kasus kericuhan antarsuporter tersebut.
Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan akan menindak tegas terhadap siapa pun pelaku kericuhan.
"Siapa pun pelakunya yang terbukti melakukan tindak pidana, tetap akan diproses hukum," katanya, Senin (19/9).
Saat ini, lanjut dia, jajarannya tengah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian terjadinya kericuhan antarsuporter tersebut.
Dia juga meminta perwakilan dari kedua suporter, baik dari tim Persijap Jepara maupun Persiku, melakukan pertemuan untuk berdamai.
"Kedua belah pihak, kami minta untuk memberikan edukasi kepada mereka untuk menjadi suporter yang dewasa. Kalah menang dalam pertandingan harus diterima dengan lapang dada karena tawuran antarsuporter justru merugikan timnya sendiri karena nama baiknya juga tercoreng," ujarnya.
AKBP Wiraga menjelasakan peristiwa yang terjadi pada Minggu (18/9) malam tersebut mengakibatkan sebuah Madrasah Ibtidaiah (MI), rumah, dan mobil milik warga Desa Ngembal Kulon mengalami kerusakan serta sampah di sepanjang jalan desa setempat juga berserakan.
"Dengan adanya tindakan hukum, kami berharap memberikan efek jera. Namun, beruntung peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa," tuturnya.
Kronologi kericuhan
Sebenarnya Polres Kudus sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pengawalan suporter Persijap Jepara yang pulang dari Pati. Saat itu,tim kesayangan mereka berlaga melawan Persipa Pati di Stadion Joyo Kusumo Pati, Minggu (18/9) sore.
Terjadi bentrok antarsuporter Persijap Jepara dengan Persiku Kudus pada Minggu (18/9) malam. Polisi pun memburu pelaku kericuhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News