Update Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas, Makin Jelas Seusai Rekonstruksi

Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Purwokerto Arie Purnomo mengatakan pihaknya sampai Senin (24/7) baru menerima surat perintah penyidikan dari Polresta Banyumas.
Guna kepentingan penyidikan, kata dia, pihaknya sudah melihat proses rekonstruksi dan selanjutnya menunggu tahap awalnya.
"SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) yang disangkakan itu masih seperti yang disampaikan oleh Pak Kasatreskrim tadi, Pasal 340 KUHP," jelasnya.
Dia mengatakan proses rekonstruksi berjalan lancar dan tidak ada yang janggal.
Menurut dia, rekonstruksi tersebut juga untuk kepentingan jaksa dalam pembuktian di persidangan guna menentukan pasal apa yang pantas bagi pelaku.
Penasihat hukum tersangka R, Sudiro mengatakan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut sama dengan pengakuan tersangka dalam pemeriksaan.
"Tidak ada yang janggal, semuanya lancar semua. Di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sama dengan di rekonstruksi, tidak ada sanggahan, semua sesuai prosedur," tegasnya.
Kasus pembunuhan bayi hasil inses ini terungkap berawal dari penemuan benda diduga tulang manusia oleh dua orang pekerja, yakni Slamet (50) dan Purwanto (44) pada Kamis, 15 Juni 2023, saat sedang meratakan tanah bekas kolam yang baru dibeli Prasetyo Utomo (42), warga Kelurahan Tanjung RT 01 RW 02, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, sehingga hal itu dilaporkan ke polisi.
Kasus pembunuhan 7 bayi hasil inses di Banyumas bikin gempar. Polisi menggelar rekonstruksi untuk memperjelas kasus tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News