Polisi Ungkap Kasus Pesilat Tewas di Karanganyar, Alibi Para Seniornya Terbongkar
jateng.jpnn.com, KARANGANYAR - Polisi mengungkapkan pesilat berinisial WA (14), warga Manggung Cangakan, Karanganyar tewas karena terkena pukulan dan tendangan dari para seniornya saat mengikuti latihan, Minggu (26/11).
"Dari hasil autopsi, korban WA meninggal dunia karena terkena pukulan dengan tangan kosong yang mengakibatkan luka pada organ vital, seperti pankreas, ginjal, dan hati," kata Kepala Polres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, Kamis (30/11).
Selain itu, polisi juga masih mendalami adanya pengaburan kronologi kematian korban WA karena terduga pelaku sempat mengganti pakaian latihan silat korban dengan pakaian olahraga.
Hal itu dilakukan pelaku sebagai dalih bahwa korban meninggal dunia karena terkena bola.
"Kami akan menggelar rekonstruksi kasus itu dalam waktu dekat," ujarnya.
Kapolres mengimbau seluruh perguruan silat di Karanganyar supaya menyesuaikan aturan yang ada dan menghilangkan tradisi hukuman fisik atau doweran.
Motif kejadian tersebut bermula dari korban yang tidak dapat menghadirkan peserta didik baru sehingga mendapatkan hukuman fisik.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan lima orang tersangka, yakni masuk tersangka dewasa berinisial BP (21) dan RS (20), sedangkan pelaku usia anak berinisial AE (17), HT (16), dan MA (15).
Polisi berhasil mengungkap kasus pesilat tewas di Karanganyar yang dipukuli para seniornya. Alibi terbongkar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News