Hasil Interogasi Terhadap Pembuat Video Gay di Banjarnegara, Sebegini Tarif yang Dipatok Pelaku
Setelah itu, lanjut Kapolres, polisi melakukan penyelidikan terhadap video tersebut dan didapatkan bahwa salah satu pelaku menggunakan seragam sekolah salah satu SMK Negeri di Banjarnegara.
Baca Juga:
“Salah satu dari dua orang laki-laki yang memakai seragam sekolah bukan siswa di sekolahnya,” bebernya.
AKBP Hendri menerangkan bahwa dari hasil pemeriksaan, tersangka menjual video sejak Januari 2022. Namun, untuk proses produksinya sendiri sudah dilakukan sejak November 2021.
Pelaku mengunggah video trial atau cuplikan di media sosial, jika ada yang berminat kemudian bisa langsung hubungi pelaku melalui chat dan transfer uang. Setelah itu, pelaku akan mengirimkan video yang diminta kepada pelanggan.
“Tersangka menjual video dengan tarif per member Rp 15 ribu, hasil dari penjualan video salah satunya digunakan untuk membeli satu unit sepeda motor seharga Rp 10 juta dari total uang yang didapat kurang lebih sekitar Rp 17 juta,” kata dia.
Dari pengakuan tersangka, pelaku membuat video dengan pasangan berpakaian sekolah baru pertama kali. Namun, video dengan pasangan yang sama sudah membuat 3 kali, tetapi baru video yang ke tiga ini viral.
“Perbuatan senggama yang ketiga dilakukan pelaku pada Kamis 27 Januari 2022 sekira pukul 16.00 WIB di area jalan sawah wilayah Banjarnegara,” kata dia
Ia menjelaskan alasan tersangka menggunakan seragam sekolah pada saat membuat konten video adalah untuk mendapatkan fantasi seksual.
Polisi mengungungkap fakta baru dari hasil interogasi dengan pembuat video gay yang viral di media sosial. Tarifnya terkuak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
