Perantau Asal Sumsel di Jateng Terpaksa Golput Pilkada 2024 karena Regulasi

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ratusan perantau asal Sumatera Selatan (Sumsel) di Jawa Tengah (Jateng) terancam tak bisa menggunakan hak pilihnya saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 yang akan digelar serentak 27 November.

Hal itu diungkapkan Forum Pemuda Rantau Sumsel wilayah Jateng seusai beraudiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Selasa (14/5). Mereka hanya bisa menggunakan hak suaranya di tempat asalnya.

Pasalnya saat gelaran pilkada nanti belum ada mekanisme ataupun regulasi yang memungkinkan perantau menggunakan hak pilihnya di daerah domisili tanah rantau.

Sekretaris Pemuda Rantau Sumsel Nadya Sekar Kinanti menyebut regulasi tersebut mengancam para perantau terpaksa tak bisa menggunakan hak suaranya atau golput. Satu faktor yang mendasari ialah biaya pulang yang besar.

"Iya, satu-satunya jalan kami menggunakan hak suara harus pulang, belum lagi waktu pemilihannya hanya sehari, ini jadi kendala, seperti ongkos akomodasi," katanya saat ditemui di Kantor KPU Jateng.

Nadya menyebut jumlah perantau asal Sumsel diperkirakan 300 orang. Angka itu hanya yang terdata di Kota Semarang, bukan termasuk jumlah yang belum terdata.

Tak hanya mahasiswa saja seperti dirinya yang kini berkuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), mereka yang merantau di Jateng juga ada advokat hingga pekerja dan pegawai.

Sementara itu, Pembina Forum Pemuda Rantau Sumsel wilayah Jateng Cerry Abdullah mengungkapkan ada kekhawatiran suara mereka dipakai oleh orang yang tak bertanggung jawab.