Harga Cabai Rawit di Temanggung Merangkak Naik, Begini Penyebabnya
jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Harga cabai rawit di tingkat petani mulai merangkak naik, terutama di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Sebelumnya harga cabai Rp 20.000 per kilogram, kini menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Petani cabai di Desa Nampirejo, Kecamatan Tembarak, Nasrofi, mengatakan kenaikan harga cabai terjadi sejak satu pekan ini karena hasil panen menurun akibat pengaruh cuaca.
"Akibat pengaruh cuaca itu memicu munculnya hama penyakit seperti lalat buah dan patek, hampir 20 persen tanaman terserang hama penyakit tersebut. Buah cabai ada bercak hitam dan jika dipetik sudah membusuk, daun tanaman juga menguning karena terserang hama patek," katanya, Senin (8/7).
Dia menyatakan jika sudah terserang hama penyakit itu mengakibatkan produktivitas tanaman tidak maksimal. Bahkan, hasil panen menurun hingga 20 persen.
"Saya sudah lakukan pengobatan menggunakan obat-obatan pestisida maupun insektisida, Alhamdulillah berkurang, tetapi pengobatan itu harus dilakukan secara rutin agar tidak menyebar hama dan penyakitnya," katanya.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Sumarno mengatakan kenaikan harga cabai ini selain pengaruh cuaca juga karena sebagian petani di kawasan persawahan baru mulai menanam cabai.
"Sudah selesai panen di beberapa daerah, dan kalau sekarang sedang tanam untuk cabai, khusus di area persawahan," katanya.
Harga cabai rawit di tingkat petani mulai merangkak naik, terutama di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News