Jelang Pilpres, Rektor Unissula Buka Suara Soal Cebong dan Kampret
![Jelang Pilpres, Rektor Unissula Buka Suara Soal Cebong dan Kampret - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/06/30/rektor-universitas-islam-sultan-agung-unissula-semarang-prof-pdqz.jpg)
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof. Gunarto, SH, M.Hum menyinggung dikotomi sosial politik cebong, kampret, dan kadrun harus dihilangkan.
Termasuk dikotomi membenturkan antara Pancasila dan Islam yang selama ini muncul di ruang publik harus segera dibasmi menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
"Mesti dihentikan, karena terbukti sangat menguras energi bangsa yang tidak perlu," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (30/6) malam.
Gunarto menyampaikan pandangannya terkait pasangan calon preisden harus menyimbolkan pemersatu bangsa.
Apabila kriteria seorang pemimpin tersebut tidak terpenuhi, maka potensi perpecahan sesama anak bangsa akan terjadi berlarut-larut.
"Kami tentu prihatin, perjalanan politik dalam rentang 10 tahun terakhir, dipenuhi oleh tema-tema kontra produktif," tutur Gunarto.
Menurutnya, dampak tersebut sangat nyata, energi anak bangsa terkuras habis oleh perdebatan publik yang menjurus ke proses disintegrasi sesama anak bangsa.
"Ini yang harus dihentikan," jelasnya.
Rektor Unissula Semarang turut prihatin selama satu dekade dikotomi cebong kampret belum bisa dihentikan, apalagi jelang pilpres 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News