Penganiayaan Kader PDIP, Hendi: Kami Berharap Ada Keadilan
Menurutnya, tindakan yang dilakukan Joko Santoso itu tidak dibenarkan dalam negara demokrasi. Dia menyoroti, latar belakang pemukulan hanya karena persoalan bendera partai yang dipasang oleh Suparjianto.
"Dasar kami tidak rela, maruah partai ini harus kami junjung dengan baik," tutur mantan Wali Kota Semarang itu.
Pelaporan ke kepolisian dan tidak memperkeruh keadaan itu, kata Hendi, merupakan perintah langsung dari pimpinan partainya.
"Satu ciptakan kondusivitas, enggak usah terpancing, dua laporkan polisi biar diproses secara hukum," katanya.
Pihaknya berharap, agar pelaku menerima hukuman yang setimpal dan temannya mendapat keadilan serta tak ingin kasus serupa terulang kembali.
"Ya kami berharap ada keadilan. Kalau memang kejadian seperti itu ya harus dikasih sanksi," ujar Hendi.
Seperti diketahui, peristiwa penganiayaan tersebut bermula ketika korban selesai memasang bendera partai di gapura kampung tempat tinggalnya di Jalan Cumi-cumi Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang.
Joko diduga memukul korban hingga menyebabkan luka memar di pipi bagian kanan. Tindak penganiayaan tersebut diduga dipicu pemasangan bendera oleh korban di sekitar rumah Joko yang masih dalam lingkungan yang sama tersebut. (mcr5/jpnn)
Hendrar Prihadi mengaku ada gejolak aksi di internalnya buntut pemukulan yang dilakukan eks Ketua Partai Gerindra setempat terhadap kader Suparjianto.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News