Kronologi Versi PDIP Boyolali Soal Penganiayaan TNI Terhadap Pendukung Ganjar-Mahfud
"Ini yang sedang terjadi di saat warga mendokumentasikan menjadi korban amukan, ditarik, ditendang, diseret ke dalam kompi," ungkapnya.
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Boyolali itu juga mengaku telah berkomunikasi dengan korban yang menjalani rawat jalan.
"Apa yang disampaikan kalau ada imbauan itu tidak ada. Yang ada langsung penyerangan," beber dia.
Di sisi lain, Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo mengungkapkan bahwa total ada 7 korban luka. Dua di antaranya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pandanaran Boyolali.
Menurutnya peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas dikarenakan adanya kesalahapahaman dari kedua belah pihak.
"Saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bola voli mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong melintas secara terus-menerus dan berulang kali. Kemudian beberapa anggota keluar untuk mencari sumber suara," katanya.
Letkol Inf Wiweko menjelaskan mencoba mengingatkan para simpatisan dengan cara menghentikan dan membubarkan konvoi. Hingga kemudian terjadilah penganiayaan.
"Setelah penganiayaan, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan," tutup dia.
DPC PDIP Boyolali punya kronologi berbeda soal kasus penganiayaan oknum TNI terhadap simpatisan Ganjar-Mahfud. Begini katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News