Cerita Buruh Serabutan Semarang Naik Haji, Menabung Puluhan Tahun hingga Jual Motor

Rabu, 22 Mei 2024 – 21:38 WIB
 Cerita Buruh Serabutan Semarang Naik Haji, Menabung Puluhan Tahun hingga Jual Motor - JPNN.com Jateng
Tri Wiyadi (54), warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjemput mimpinya naik haji. FOTO: Dokumen untuk JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tak terbayangkan di benak Tri Wiyadi (54), warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) bisa menjemput mimpinya naik haji.

Mimpinya bisa menjalankan rukun Islam kelima itu benar-benar terwujud setelah giat menabung 20 tahun terakhir.

Sejak 2004 silam, pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan dan angkat barang di pasar itu menyisihkan uang Rp 300 ribu tiap bulannya.

Berkat ikhtiar tersebut, kini dia bersama ratusan jemaah calon haji asal Kota Semarang akan berangkat ke Tanah Suci.

Untuk menyambut suka cita mimpinya tersebut, Tri berangkat lebih awal ke titik pemberangkatan di Islamic Center Kota Semarang. "Saya hanya buruh serabutan," kata Tri, Rabu (22/5).

Dia datang pukul 09.00 WIB, meski waktu pemberangkatan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali pukul 15.00 WIB. Pria paruh baya itu diantar kedua anaknya.

Namun, keinginannya berangkat haji bersama sang istri belum bisa terwujud. "Istri saya tidak boleh berangkat (haji, red) oleh dokter karena diabetes," tuturnya.

Sebagai buruh serabutan dengan upah yang tak seberapa, Tri mengungkap tak mudahnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk berangkat haji.

Tak terbayangkan di benak Tri Wiyadi (54), warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) bisa menjemput mimpinya naik haji.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News