Cerita Buruh Serabutan Semarang Naik Haji, Menabung Puluhan Tahun hingga Jual Motor
"Serabutan apa saja saya lakukan, (upahnya, red) harian dan hasilnya tak seberapa," kata Tri.
Belum lagi istrinya hanya tak bekerja dan fokus ibu rumah tangga lantaran terserang penyakit gula. Namun, Tri membuktikan bisa tak menyerahkan dengan keadaan. "Mimpinya memang berangkat sama istri," ujarnya.
Puluhan tahun berlalu, usahanya mengumpulkan sedikit demi sedikit uang hasil serabutan mencapai hasil. "Saya menabung sedikit-sedikit. Sebulan Rp 300 ribu," ujarnya.
Sebelum berangkat, dia terpaksa menjual kendaraan bebek kesayangannya untuk menambal kekurangan yang ada. "Motor saya Honda Supra saya jual laku Rp 5 juta, lumayan untuk tambahan," ujarnya. (mcr5/jpnn)
Tak terbayangkan di benak Tri Wiyadi (54), warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) bisa menjemput mimpinya naik haji.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News