Dugaan Dosen Mesum kepada Mahasiswi di UMS, Pelaku Diberi Waktu 3 Hari untuk Klarifikasi
"Selanjutnya dalam penyusunan pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, pihak kedua akan melibatkan perwakilan mahasiswa di setiap fakultas," katanya, Kamis (18/7).
Ketiga, kata dia, pihak kedua akan memerintahkan seluruh pelaku kekerasan seksual di lingkungan UMS yang telah terbukti tindak kejahatannya untuk melakukan permohonan maaf.
Selain itu, juga melakukan klarifikasi secara terbuka kepada civitas academica UMS. Pihak kedua juga akan mengeluarkan dosen pelaku pelecehan seksual dari UMS ketika terbukti bersalah dengan mempertimbangkan hasil sidang tim komisi disiplin.
Kesepakatan lain, yakni Rektor UMS akan memberikan klarifikasi terkait dengan kasus pelecehan seksual yang beredar di UMS paling lambat 3 x 24 jam di hadapan media nasional.
"Mudah-mudahan ini akan jadi instrumen antara mahasiswa UMS dan BEM untuk membangun UMS termasuk membangun etika di UMS," katanya.
Terkait dengan hal itu, Wakil Rektor IV UMS EM Sutrisna menegaskan bahwa bimbingan skripsi tidak boleh di luar kampus.
"Sebenarnya UMS sudah ada regulasi terkait dengan bimbingan skripsi, tesis, atau disertasi. Tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, apalagi di rumah, tidak di luar jam kerja, di resto itu tidak pernah diizinkan. Regulasi kami ada," katanya. (antara/jpnn)
UMS dan perwakilan mahasiswa membuat kesepakatan soal dugaan pelecehan seksual oleh dosen pembimbing skripsi kepada mahasiswi.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News