Festival Bukit Jatiwayang V: Teater Emka Angkat Isu Pendidikan Melalui Pentas Andam Karam

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Teater Emper Kampus (Emka) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip Semarang menggelar pementasan teater di Festival Bukit Jatiwayang V di RW 03, Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, pada hari Jumat (13/9) malam.

Pentas Teater Emka di kampung tersebut merupakan visi dalam komitmennya untuk menggerakan 'teater untuk rakyat'.

Kali ini Teater Emka mengangkan wacana pendidikan secara umum, hingga pendidikan karakter di dalam sebuah keluarga dengan naskah berjudul Andam Karam.

Via Enggelina, selaku sutradara pertunjukan sekaligus Ketua Teater Emka, mengatakan bahwa wacana tersebut dipilih berdasarkan kondisi kekinian atas permasalahan yang sering mereka temukan, baik itu di lingkungan sekitar maupun di media sosial.

"Isu yang kami angkat tidak jauh dari kehidupan kami. Terkait pendidikan, tak hanya sistem rigid dari pemerintah yang perlu dikritisi. Namun, perlu penyadaran juga dari sisi masyarakatnya," ungkapnya setelah pertunjukan selesai.

Andam Karam yang berarti hilang-musnah tak tersisa, menjadi judul yang menyimbolkan dampak dari wacana tersebut.

Via yang kerap disapa Enggel itu mengatakan bahwa kisah tokoh Elok, Bayu dan keluarganya -dalam Andam Karam- bisa ditemukan di mana pun, sebagai salah satu contoh pembelajaran.

"Kisah Elok dan keluarganya, bisa ditemukan dalam kondisi hari ini. Sehingga dengan ditampilkan di tengah masyarakat secara langsung, diharapkan ada pembelajaran yang diambil oleh masyarakat. Supaya tidak mengalami hal yang sama," katanya.