Harga Kedelai Impor Akan Tinggi Hingga Juli 2022, Akademisi Tawarkan Solusi Ini

Rabu, 23 Februari 2022 – 22:40 WIB
Harga Kedelai Impor Akan Tinggi Hingga Juli 2022, Akademisi Tawarkan Solusi Ini - JPNN.com Jateng
Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Rio Dhani Laksana. ANTARA/Wuryanti Puspitasari

jateng.jpnn.com, PURWOKERTO - Lonjakan harga kedelai impor dalam beberapa pekan ke belakang telah membuat perajin tahu dan tempe kelimpungan. Tak jarang mereka mengelar aksi mogok produksi atas kondisi yang sulit yang dirasakannya.

Merespons hal tersebut, akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Rio Dhani Laksana mengusulkan pemerintah perlu mengkaji dan menetapkan harga acuan tertinggi untuk kedelai impor sebagai solusi menghadapi lonjakan harga yang mempengaruhi aktivitas sejumlah industri di dalam negeri.

"Karena kenaikan yang fluktuatif maka akan lebih baik jika pemerintah mengkaji kemungkinan menetapkan harga acuan tertinggi untuk kedelai impor," katanya di Purwokerto, Rabu (23/2).

Ia menjelaskan bahwa fleksibilitas harga kedelai ini sangat mempengaruhi konsumen. Pasalnya, di tengah pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, maka produk tahu dan tempe menjadi alternatif protein masyarakat.

"Solusi peningkatan produksi kedelai memang perlu menjadi acuan kebijakan dari kementerian pertanian, tetapi di sisi lain peningkatan produksi kedelai lokal yang bertahap akan membutuhkan waktu yang panjang agar terealisasi," kata Kepala Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed itu.

Menurutnya, kondisi mahalnya harga kedelai saat ini bisa jadi momentum peningkatan produksi. Jika melihat ketergantungan yang besar dan hampir 80 persen memang proses peningkatan produksi kedelai mutlak dilakukan oleh pemerintah.

"Kendati terjadi peningkatan produksi kedelai lokal tetapi harus dilihat juga dari segi harga jual komoditas kedelai tersebut dari sisi ekonominya apakah harga bisa bersaing dengan kedelai impor," katanya.

Ia melanjutkan, hal lain yang dapat dilakukan pemerintah adalah melakukan operasi pasar dan memberikan program insentif atau subsidi harga impor kedelai.

Waduh, harga kedelai impor diprediksi akan tinggi hingga Juli 2022. Akdemisi tawarkan sejumlah solusi yang bisa dilakukan pemerintah.
Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News