Wali Kota Semarang Mengapresiasi Pembubaran Diri 19 Kelompok Gangster
Meski demikian, dia menekankan bahwa provokasi di media sosial masih menjadi tantangan. Oleh karena itu, Pemkot Semarang bersama Forkopimda berupaya meredakan ketegangan di antara anggota gangster melalui dialog dan komunikasi yang intensif.
"Bersamaan dengan sidang paripurna hari ini, kami melakukan pembubaran gangster. Kami melibatkan para koordinator lapangan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk memastikan tidak ada lagi keberadaan gangster di Kota Semarang," katanya.
Mbak Ita berharap bahwa dengan adanya pembubaran ini, Kota Semarang dapat menjadi makin kondusif, aman, dan nyaman untuk seluruh warganya.
"Kami bersama Forkopimda menjamin keamanan Kota Semarang dengan menggerakkan semua pengampu wilayah, mulai dari RT, RW, lurah, camat, hingga kepolisian dan TNI, untuk melakukan patroli secara masif," ucapnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada. "Masyarakat perlu mengetahui bahwa ketika terjadi kejadian terkait gangster, di semua lokasi sudah ada patroli dari pengampu wilayah yang terdiri dari masyarakat, TNI, dan Polri," katanya.
Sebagai bagian dari deklarasi pembubaran ini, 19 kelompok gangster yang sebelumnya aktif di Kota Semarang secara simbolis menyerahkan kaus dan bendera milik mereka kepada Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar.
Mereka juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Semarang atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan mereka. (antara/jpnn)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan apresiasi terhadap kesadaran 19 kelompok gangster untuk membubarkan diri.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News