Hotel Dibya Puri: Saksi Bisu Pertempuran Lima Hari di Semarang
Saat ini, kondisi fisik Hotel Inn Dibya Puri sangat berbeda dengan masa jayanya. Bangunan yang dulu berdiri megah dengan dinding-dinding kokoh kini terlihat kusam dan terbengkalai.
Halaman depannya dipenuhi oleh rumput liar yang tumbuh tak terkendali, memberikan kesan bahwa bangunan tersebut sudah lama tidak dirawat. Interior hotel pun tak luput dari kerusakan. Banyak barang-barang peninggalan masa lalu yang berserakan tanpa ada yang merawat, menjadikan hotel ini tampak kumuh dan tak layak huni.
Amir Budi Utomo, seorang mantan karyawan Hotel Dibya Puri yang kini berusia 62 tahun mengenang masa kejayaan hotel ini.
"Saya mulai bekerja di sini pada tahun 1987. Saat itu, hotel masih dalam kondisi baik, dan manajemennya pun tertib. Kami punya sekitar 114 karyawan yang bekerja di sini, dan semuanya teratur," kenang Amir.
Dia menambahkan saat itu Hotel Dibya Puri masih berstatus hotel bintang dua dengan 42 kamar yang selalu penuh terisi oleh tamu-tamu dari berbagai daerah.
Namun, mulai 2008, hotel ini mengalami penurunan drastis. Makin banyaknya hotel-hotel baru yang bermunculan di Kota Semarang membuat Hotel Dibya Puri kehilangan banyak tamu. Akibatnya, banyak karyawan yang terpaksa diberhentikan.
"Pada saat itu, kami mulai merasakan bahwa hotel ini sudah tidak sepopuler dulu. Pendapatan terus menurun, dan akhirnya banyak karyawan yang di-PHK. Saya sendiri masih tinggal di sini sebagai penjaga bersama Mingan, rekan kerja saya yang juga mantan karyawan," kata Amir.
Kini, meskipun hotel ini telah lama tidak beroperasi, jejak sejarahnya masih melekat kuat di ingatan banyak orang. Bagi Amir dan karyawan lain yang pernah bekerja di sana, Hotel Dibya Puri bukan sekadar tempat bekerja, melainkan bagian dari warisan sejarah yang seharusnya dilestarikan. (JPNN)
Hotel Inn Dibya Puri yang terletak di jantung Kota Semarang tepatnya di Jalan Pemuda merupakan salah satu bangunan ikonik yang menyimpan cerita panjang.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News