Heru Bongkar Penyebab Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Solo Jadi Tinggi, Ternyata
jateng.jpnn.com, SOLO - Kepala Dinas Pedangan (Kadisdag) Kota Surakarta Heru Sunardi mengungkapkan penyebab adanya selisih harga minyak goreng kemasan.
Seperti diketahui, dalam kurun waktu sebulan terakhir terdapat selisih harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional dan pasar modern.
Berdasarkan daftar harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Nusukan Solo, Jumat (25/02), minyak goreng kemasan 1 liter masih dijual dengan harga Rp 21.000.
Sedangkan harga di salah satu toko serbaguna Luwes Kestalan, Banjarsari, Solo, minyak goreng kemasan 1 liter dijual Rp 14.000.
Menurut Kadisdag, selisih harga tersebut terjadi akibat tata niaga atau cara pendistribusian yang berbeda sehingga menyebabkan terjadinya selisih harga.
Heru menjelaskan Pasar modern masuk ke dalam Aprindo yang punya keterikatan kontrak dengan Kementerian Perdagangan.
"Mereka yang langsung menyalurkan ke masyarakat. Tidak usah lewat distribusi bertingkat," jelas Heru.
Sedangkan untuk pasar tradisional, menurut Heru, masih harus melaui proses distribusi yang bertingkat.
Kadisdag Kota Solo Heru Sunardi mengungkapkan penyebab adanya selisih harga minyak goreng kemasan. Teryata ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News