Ribuan Sapi di Jawa Tengah Terinfeksi PMK, Pemprov Perketat Pasar Hewan
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Jawa Tengah. Hingga kini, tercatat lebih dari 2.300 sapi telah terinfeksi virus mematikan ini, sementara 50 ekor lainnya dinyatakan mati.
Situasi ini memicu langkah darurat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menanggulangi penyebaran wabah yang terus meningkat.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menjelaskan lonjakan kasus PMK kali ini tergolong signifikan dibandingkan sebelumnya.
"Kami menghadapi peningkatan yang cukup tajam. Ini memaksa kami untuk memperkuat langkah pencegahan dan penanganan," ujarnya saat ditemui seusai meresmikan Jembatan Rejosari di Magelang, Kamis (8/1).
Dalam menghadapi situasi ini, Pemprov Jateng mengintensifkan program vaksinasi dan memperketat pengawasan di seluruh pasar hewan.
Ternak yang menunjukkan gejala penyakit langsung dipisahkan dari kelompok yang sehat. Di sisi lain, sapi yang sudah tidak memungkinkan untuk diselamatkan akan segera disembelih dan dikubur guna mencegah penularan lebih lanjut.
Koordinasi lintas provinsi juga dilakukan untuk memastikan lalu lintas ternak antarwilayah berjalan dengan aman. Ternak yang hendak dibawa keluar dari Jawa Tengah harus melewati pemeriksaan ketat terlebih dahulu.
"Ini adalah upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, dinas peternakan, dan para relawan yang terus bergerak melakukan vaksinasi setiap hari," tambah Nana.
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Jawa Tengah. Hingga kini, tercatat lebih dari 2.300 sapi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News