Tren #KaburAjaDulu, Warga Jateng Berbondong-bondong ke Luar Negeri

"Lowongan kerja ke luar negeri ke Eropa mulai Jerman, United Kingdom, Austria, Polandia ini sudah mulai banyak. Lalu Jepang, dan Korea Selatan juga makin ke sini juga makin banyak dibutuhkan," katanya.
Aziz mengatakan masyarakat harus bisa menangkap peluang terkait lowongan kerja di luar negeri yang menggiurkan. Dia menyatakan perlunya persiapan mental, dan keterampilan yang mumpuni.
"Sebenarnya, melihat tren #KaburAjaDulu di Jateng adalah kantong pekerja luar negeri. Harus ambil sisi positifnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Jateng Pujiono mengatakan tagar #KaburAjaDulu harus direspons positif bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Jangan kabur dulu sebelum mempunyai kompetensi, dan syaratnya itu lengkap untuk bekerja ke luar negeri," ujarnya.
Menurut Pujiono, apabila tidak teliti akan ada potensi WNI menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Salah satu syarat untuk bekerja ke luar negeri adalah punya kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan yang nanti akan dikerjakan di negara penempatan.
Selain itu, para calon PMI harus memastikan perusahaan yang akan mengirim atau menempatkan mereka di luar negeri legal dan berizin.
Puluhan ribu warga Jateng berbondong-bondong ke luar negeri, di tengah tagar #KaburAjaDulu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News