Di Desa Sidorekso Kudus, Sampah Plastik Diolah Menjadi BBM

jateng.jpnn.com, KUDUS - Desa Sidorekso, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini menjadi percontohan dalam mengatasi permasalahan sampah plastik dengan cara inovatif, yakni mengubahnya menjadi bahan bakar minyak (BBM) menggunakan teknologi pirolisis.
Bupati Kudus Samani Intakoris menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memaksimalkan operasional alat ini, sehingga manfaatnya benar-benar terasa dalam mengurangi sampah desa.
"Kami akan membantu desa mengoperasikan mesin ini agar benar-benar efektif mengatasi permasalahan sampah," ujar Samani saat meninjau langsung alat pirolisis di Desa Sidorekso, Minggu (23/3).
Dengan alat pirolisis, sampah plastik yang sebelumnya hanya menumpuk kini bisa dikonversi menjadi BBM, sehingga jumlah timbulan sampah yang mencapai 3,5 ton per hari bisa berkurang hingga 20%.
Tak hanya itu, sampah organik juga diolah menjadi pupuk bekerja sama dengan PT Djarum Kudus. Hasilnya, hanya sekitar 20% sampah residu yang tersisa, sehingga pengelolaan sampah di desa ini jauh lebih efisien.
Untuk mendukung program ini, Pemerintah Desa Sidorekso menerapkan sanksi bagi warga yang tidak memilah sampah, berupa tidak dilayani pengambilan sampahnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah.
Menurut Kepala Desa Sidorekso Mochamad Arifin, kapasitas mesin pirolisis ini mampu mengolah 50 kilogram sampah plastik per hari, menghasilkan sekitar 30-35 liter BBM yang bisa diolah lebih lanjut menjadi bensin atau solar.
"BBM yang dihasilkan ini sangat bermanfaat, bisa digunakan untuk mengoperasikan mesin pemilah sampah desa, sehingga biaya operasional desa bisa lebih hemat," jelas Arifin.
Pengolahan sampah di Desa Sidorekso, Kudus, patut jadi percontohan karena mampu mengubahnya jadi BBM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News