Jenderal Sigit Buka Suara soal Aksi Kekerasan Polisi Terhadap Wartawan di Semarang

MZ, wartawan yang menjadi korban, membeberkan kronologi kejadian saat meliput kegiatan Kapolri di peron Stasiun Tawang. Menurutnya, setelah Kapolri berbincang dengan pemudik difabel dan lansia, ajudan meminta agar media dan Humas Polri memberi jalan untuk inspeksi ke gerbong.
Baca Juga:
Namun, dalam proses tersebut, oknum ajudan terlibat adu argumen dengan petugas Humas Polri. MZ yang berada di sisi kiri lokasi memilih menjauh untuk menghindari ketegangan.
“Saat saya hendak berpindah ke seberang, saya mendengar si ajudan berkata, ‘Kalian dari pers tak tempeleng satu-satu,’” ungkap MZ.
Karena merasa kaget dan tak nyaman, MZ kembali ke posisinya semula. Namun, dia justru mendapat perlakuan kasar.
“Begitu saya balik, dia mengeplak bagian belakang kepala saya. Saya kaget dan bertanya, ‘Kenapa, Mas?’ Tapi dia hanya diam, lalu marah-marah dan lanjut bekerja lagi,” tuturnya. (antara/jpnn)
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memerintahkan penyelidikan atas dugaan kekerasan terhadap wartawan di Semarang.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News