Rayakan Kedatangan Dewa Obat, Warga Tionghoa di Semarang Tumpah Ruah
Kemudian, Kimsin YS Poo Seng Tay Tee yang telah didoakan tiba di Dermaga Boom Lam Semarang setelah menempuh perjalanan laut selama 25 hari.
Menurutnya, setelah Dewa Obat dibawa dalam kirab mengelilingi Kota Semarang, wabah penyakit berangsur-angsur menghilang.
"Kirab sebagai bentuk simbol penyembuhan menghilangkan virus, istilahnya tolak bala," ucap Yoe Hok.
Sejumlah bhe kun mengenakan pakaian serba hitam dengan wajah penuh coretan berdoa, seusai mengiring kuda dalam arak-arakan Kimsin YS Poo Seng Tay Tee atau Dewa Obat. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com
Perayaan itu diinisiasi oleh Kelenteng Tay Kak Sie tiap tahunnya. Hanya saja saat pandemi Covid-19 memuncak, pihaknya hanya menggelar ritual sederhana dalam kelenteng.
"Dewa Obat dengan pengawalnya Dewa Macan, dan liang liong serta barongsai dari sanggar-sanggar," tuturnya.
Melihat kelonggaran dari pemerintah atas pandemi Covid-19 melandai, pihaknya memutuskan merayakan momentum kedatangan Dewa Obat sebagai upaya mengusir wabah Corona hilang.
Ribuan warga Tionghoa memadati Kawasan Pecinan Semarang. Mereka berdoa dan menyambut kedatangan Kimsin YS Poo Seng Tay Tee atau Dewa Obat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News