Cerita Ganasnya Rob Semarang, 5 Motor Armanto Jadi Rongsokan
Sembari menunggu motornya jadi, apabila ada tambahan rejeki, dirinya memesan ojek menggunakan aplikasi yang terpasang di ponselnya.
"Sampai sekarang sepeda motor saya belum jadi, mau bagaimana lagi," tuturnya.
Demi sepeda motor matiknya dapat dikendarai, Puji harus merogoh kocek dalam-dalam. Montir bengkel telah membanderol tarif Rp 2,5 juta untuk biaya perbaikan.
"Bingung, gaji saya habis untuk biaya servis," ucapnya.
Desakan ekonomi ditambah faktor usia menuntut dirinya tetap bekerja sambil berusaha menutup perasaan takutnya akan banjir rob ketika tanggul jebol.
Tak hanya itu, Puji juga telah mengalami gangguan kesehatan karena hampir setiap hari harus basah-basahan saat bekerja.
"Waktu Mei lalu, air begitu cepat saya lari tidak dapat menyelamatkan sepeda motor," kenangnya.
Sama halnya dengan Karmanto, selama 16 tahun bekerja, ada 5 sepeda motornya rusak karena sering terkena air rob yang merendam kawasan berikat tempat dia bekerja.
Buruh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terpaksa bekerja dihantui rob yang bisa datang kapan saja. Kerugian meteriel sudah taj terhingga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News