Jutaan Bandeng di Semarang Mati, Air Tambak Bercampur Solar dan Oli

Jumat, 01 Juli 2022 – 18:18 WIB
Jutaan Bandeng di Semarang Mati, Air Tambak Bercampur Solar dan Oli - JPNN.com Jateng
Kondisi ikan bandeng milik penambak Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, mati mendadak. Foto: Dokumentasi warga untuk JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Jutaan ikan bandeng di tambak milik warga Tambaklorok, Kota Semarang mati mendadak. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah tanggul laut di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang jebol pada pertengahan Mei lalu.

Para penambak di Tambaklorok dikejutkan dengan banyaknya ikan bandeng yang mengapung ke permukaan air. Tepatnya dua hari setelah tanggul laut di kawasan Lamicitra Nusantara jebol pada Senin (23/5).

"Iya, pada 25 Mei lalu, saya dilapori ikan bandeng milik warga saya di karamba mati karena air bercampur solar dan oli dari Lamicitra," kata Slamet Riyadi, Ketua RW 16 Kelurahan Tanjung Emas, Semarang Utara saat ditemui di rumahnya, Jumat (1/7).

Saat itu, air rob yang menggenangi kawasan Lamicitra Nusantara dipompa untuk keluar ke laut. Namun, air yang dialirkan kembali ke laut diduga telah bercampur dengan solar dan oli.

Letak karamba ikan bandeng berada tepat berhadapan dengan lokasi tanggul laut yang jebol. Jaraknya hanya sekitar 10 meter dari bibir tanggul.

Slamet mengaku kaget dengan jumlah ikan bandeng yang jumlahnya tak sedikit. Bila ditotal ada jutaan ikan milik empat penambak mati serentak.

"Total ada empat penambak, ruginya ratusan juta," tuturnya.

Bersama para penambak, dirinya melaporkan kejadian tersebut ke Lurah Tanjung Emas, Camat Semarang Utara, dan Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (KPTE).

Jutaan ikan bandeng di pesisir Semarang mati mendadak. Penambak melihat air tercampur solar dan oli. Tanggung jawab siapa?
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News