Jarang Diketahui, Alasan Nabi Ibrahim Kurbankan Putranya, Kajian Gus Baha
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya diabadikan dalam Al-Qur'an.
Umat Islam memaknai peristiwa tersebut dengan peringatan Iduladha tiap 10 Zulhijah untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim dan putranya dalam menjalankan perintah Allah.
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur'an LP3IA Rembang Kiai Haji (KH) Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkapkan cerita menarik yang bisa dijadikan pelajaran sepanjang masa.
Menurutnya, wahyu yang berisi perintah untuk Ibrahim menyembelih putranya tidak turun secara tiba-tiba.
Gus Baha menceritakan bahwa wahyu yang diturunkan untuk Ibrahim ada kaitannya dengan perjalanan sang khalilullah itu ke alam malakut.
"Nabi Ibrahim suatu ketika diajak ke alam malakut oleh Allah, kemudian dia melihat orang berbuat dosa, ada yang berzina, mabuk, Allah bertanya, 'menurut kamu bagaimana?', Ibrahim kemudian menjawab matikan saja ya Allah, mereka memakan rezekimu, tetapi di dunia berbuat dosa," kata Gus Baha dalam pengajiannya yang diunggah akun Ngaji Online di YouTube.
Gus Baha menjelaskan setelah kejadian tersebut, suatu ketika Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya.
Pada momen ini, Gus Baha terlebih dahulu menjelaskan ada dua pendapat tentang siapa sosok putra Ibrahim yang dikurbankan, Ismail atau Ishak.
Alasan perintah kepada Nabi Ibrahim menyembelih putranya ini, jarang diketahui. Gus Baha menjelaskannya secara lugas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News