Petani Tembakau di Temanggung Tertekan Akibat Perubahan Iklim
jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini cukup berdampak kepada para petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan memasuki Juli biasanya sudah kemarau. Namun, hingga awal Juli 2022 di daerah itu masih sering terjadi hujan yang membuat tanaman tembakau terdampak.
Dia menyampaikan tahun ini tanaman tembakau tampaknya mengalami pelambatan akibat perubahan iklim yang terjadi secara global.
"Buktinya sampai sekarang masuk Juli, hampir setiap hari masih hujan," ujarnya, Senin (11/7).
Dalam kondisi seperti ini, katanya, petani tembakau mengalami kesulitan dengan hujan yang terus-menerus, karena tanaman tembakau kalau terlalu banyak air justru mati.
"Artinya petani harus tambal sulam, ada yang tambal sulam sampai lima kali," katanya.
Khadziq menuturkan dengan adanya tambal sulam berkali-kali ini biaya produksi meningkat, misalnya untuk pembelian pupuk, bibit, kemudian durasi waktu menanam sampai hasil juga makin lama.
"Tahun ini petani mengalami tekanan berat akibat perubahan iklim, kami hanya bisa meminta kepada para industri rokok yang membeli tembakau Temanggung, mohon betul kesulitan petani ini ikut diperhatikan dalam pembelian tembakau nantinya," kata Bupati Khadziq.
Petani tembakau di Temanggung tertekan akibat perubahan iklim yang terjadi. Tanaman banyak yang mati.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News