Nestapa Warga Tambaklorok, Rob Selalu Datang, Aktivitas Terbatas
Meskipun selalu dilanda rob, bahkan telah berpuluh tahun, masih banyak warga Kampung Tambaklorok tidak bisa meninggalkan tempat tinggalnya.
Hanya segelintir yang dapat meninggalkan kawasan timur Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang tersebut dengan menyewa atau membeli rumah di daerah yang lebih tinggi.
"Ada 80 KK di enam RT, sekitar 40 rumah yang terendam," kata Ketua RW 16 Kelurahan Tanjung Emas Slamet Riyadi.
Mayoritas penduduk yang merupakan nelayan menjadi alasan utama para warga tetap mendiami rumah mereka walau harus dalam genangan rob.
"Kami terus berusaha dengan swadaya, kemarin kami tinggikan jalan tanpa bantuan pemerintah," ujarnya.
Slamet tak tahu harus mengadu kepada siapa. Pasalnya, proposal warga untuk mendapatkan bantuan telah lama disampaikan ke pemerintah.
Satu di antara usulan yaitu pembuatan atau pembangunan tanggul laut yang masih belum selesai hingga sekarang ini. Keresahan akan rob tersebut harus dibayar dengan uang milik pribadi.
"Tiap RT membeli tanah satu dumptruck, sambil menunggu bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Sebuah potret warga Kampung Tambaklorok Semarang yang harus rela akrab dengan rob.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News