Sopir Angkutan Umum di Kudus Sudah Menaikkan Tarif Penumpang
jateng.jpnn.com, KUDUS - Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax dan solar membuat sejumlah sopir angkutan di Kudus mulai menaikkan tarif penumpang.
Salah satu sopir angkutan Ronzi mengaku biaya operasional saat ini naik, karena harga jual pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
"Sesuai kesepakatan dengan sopir lainnya, khusus penumpang dari kalangan buruh dinaikkan Rp 1.000 menjadi Rp 3.500 per penumpang, sedangkan penumpang umum kenaikannya bisa mencapai Rp 5.000 per penumpang," kata sopir jurusan Terminal Induk Jati-Colo itu, Senin (5/9).
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus akan berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) terkait dengan penyesuaian tarif angkutan pedesaan maupun angkutan perkotaan.
"Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak Organda," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto.
Dia mengaku sebelumnya Pemkab Kudus sudah berupaya melakukan evaluasi trayek angkutan pedesaan maupun angkutan perkotaan, mengingat ada angkutan yang trayeknya sepi penumpang.
"Namun, wacana tersebut belum terlaksana, dan kini sesudah adanya kenaikan harga jual BBM, maka kami tentu harus memprioritaskan penyesuaian tarif angkutan penumpang," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Kabupaten Kudus Mahmudun adanya kenaikan tarif angkutan penumpang disesuaikan dengan persentase kenaikan harga jual BBM.
Sejumlah sopir angkutan di Kudus sudah menaikkan tarif penumpang setelah harga BBM naik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
