Dua Prajurit TNI Diduga Terlibat Pembunuhan PNS Bapenda Semarang

Namun, setelah dilakukan penyelidikan pengendara tersebut adalah Dwi Evadianto yang merupakan pegawai Binus School Semarang.
Dugaan turut terbawa-bawanya oknum TNI AD juga berdasarkan penyelidikan keberadaan handphone dalam satu titik lokasi atau cell dump.
"Namun, informasi cell dump masih pendalaman, kami koordinasi dengan provider," ujarnya.
Informasi dari kepolisian tersebut kemudian menjadi bahan pemeriksaan dan penyelidikan yang dilakukan oleh polisi militer. Termasuk memintai keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.
Dia menyebut terdapat saksi sipil yang diperiksa oleh kepolisian memberi keterangan berbeda saat menjalani pemeriksaan oleh pihaknya.
Saksi tersebut yaitu berinisial AG Portal dan HRD. Dalam pengakuan di Polrestabes Semarang, keduanya mengakui mengenal dua oknum prajurit TNI AD.
"Setelah kami periksa, keduanya tidak mengenal dan tidak melihat dua oknum anggota TNI AD," ujarnya.
Hingga sekarang, Pomdam IV/Diponegoro telah memeriksa 26 saksi. Pihaknya menegaskan bakal profesional mengungkap kasus tersebut secara transparan.
Kasus pembunuhan PNS Bapenda Semarang belum menemui titik terang. Diduga dua anggota TNI terlibat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News