Di Balik Wadas: Dulu Konflik, Kini Warga Bersenda Gurau dengan Petugas

jateng.jpnn.com, PURWOREJO - Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur.
Pengukuran tahap ketiga ini merupakan tindak lanjut setelah eks Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno menyerahkan berkas 34 bidang ke BPN Kabupaten Purworejo, beberapa waktu lalu.
Proses pengukuran terbagi empat tim, dengan masing-masing tim terdiri dari petugas ukur, Dinas Pertanian dan koordinator warga.
Meski gerimis, warga antusias dan menunjukkan lahan miliknya untuk diukur. Situasi pengukuran berlangsung lancar dan kondusif. Bahkan, pemilik lahan tampak bersendau-gurau dengan petugas.
Satu di antara pemilik lahan, Abdus Solah mengatakan, pengukuran lahan kuweri kali ini terdiri dari 34 bidang. Proses pengukurannya pun melibatkan pemilik lahan secara langsung.
"Ini terdiri dari warga yang sudah menyerahkan berkas ke BPN, beberapa waktu lalu. Semua warga yang menyerahkan berkas ikut pengukuran, ikut menyaksikan," katanya, Selasa (10/1).
Solah mengaku dulu sangat getol dalam barisan kontra penambangan, bahkan, dia kerap berdemonstrasi. Namun, kini dia telah ikhlas melapas lahannya untuk penambangan.
"Dulu menolak, demo ikut. Misinya dulu semua warga mengutuhkan satu desa. Ketika terjadi konflik sebagian tidak bertahan akhirnya ikut serta menyerahkan berkas," tuturnya.
Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News