Pakar Lingkungan UNS Bongkar Penyebab Banjir Solo, Ternyata
Menurutnya, Solo merupakan kota yang sudah berusia tua, sehingga rencana tata ruang wilayah (RTRW) tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (saat ini).
"Kalau RTRW yang sekarang itu, kan, bagaimana bantaran sungai 10 meter enggak boleh ada bangunan. Ini kalah, lebih dulu bangunannya," katanya.
Selain itu, ego sektoral juga masih begitu terasa dalam menyikapi permasalahan banjir Solo kemarin.
Mengenai pemeliharaan sungai dan bantaran yang tidak diperbolehkan dibangun, menurut dia, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) punya peran penting sebagai leading sektor.
"Namun, harus tetap kolaboratif, duduk bersama. BBWS itu untuk urusan sungainya, kalau RTRW dengan DPUPR," katanya.
Kota Solo diterjang banjir pada Kamis (16/2) atau tepat sepekan yang lalu. Sebanyak 21.846 jiwa terdampak dan 4.440 jiwa mengungsi.(antara/jpnn)
Pakar UNS mengungkapkan penyebab banjir Solo yang dianggap berdampak sangat parah. Oh ternyata karena ini.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News