Tradisi Sunan Kudus Ini Masih Dilestarikan Hingga Kini, Bahkan Jadi Agenda Nasional
jateng.jpnn.com, KUDUS - Warga Kudus, Jawa Tengah, masih melestarikan tradisi Dandangan, yang meliputi kegiatan menabuh beduk di atas Menara Kudus yang ada di kompleks Masjid Al Aqsa untuk menandai awal Ramadan.
Pada Rabu (22/3), tradisi menabuh beduk dilaksanakan sambil menunggu pengumuman pemerintah mengenai hasil sidang isbat awal Ramadan 1444 Hijriah.
Tradisi tabuh beduk blandrangan diawali dengan doa bersama di tajuk Menara Kudus. Setelah itu, enam orang yang bertugas menabuh bedug berjalan menuju ke Menara Kudus dan menaiki tangga menuju ke puncak menara.
Enam penabuh beduk tersebut kemudian secara bergiliran menabuh beduk serta melantunkan selawat dan doa-doa hingga menjelang azan magrib.
Asisten II Sekretaris Daerah Kudus Djatmiko Muhardi mengatakan tradisi tabuh beduk blandrangan sudah ditetapkan sebagai agenda nasional.
"Tradisi Dandangan diakui sebagai warisan kebudayaan karena sudah terbit sertifikatnya. Untuk itulah harus dilestarikan bersama," katanya di sela pelaksanaan tradisi tabuh beduk blandrangan.
Tradisi Dandangan bermula ketika Sunan Kudus bersama muridnya melantunkan selawat dan pujian-pujian kepada Allah SWT diiringi suara tabuhan beduk di menara Masjid Al-Aqsa.
Selanjutnya, suara beduk yang berirama mengundang penduduk sekitar untuk datang menunggu penentuan awal bulan puasa.
Tradisi Sunan Kudus menyambut Ramadan ternyata masih lestari hingga kini dan bahkan ditetapkan sebagai agenda nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News