Meski Sejumlah Komoditas Alami Kenaikan, Inflasi Jateng Masih Terkendali
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah mencatat bahwa laju inflasi di provinsi ini pada Juni 2023 masih terkendali meski sejumlah komoditas mengalami peningkatan harga.
Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwi Saputra mengatakan inflasi gabungan enam kota di Jateng pada Juni 2023 sebesar 3,18 (year on year) atau 0,03 (month to month).
Inflasi gabungan tersebut, kata dia, dipengaruhi tekanan dari inflasi pangan, terutama daging ayam ras dan bawang putih, namun penyesuaian tarif bawah bahan bakar minyak (BBM) mampu menahan laju inflasi lebih dalam.
Menurut dia, tingkat inflasi Jateng pada Juni 2023 itu lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,52, dan dan termasuk terendah kedua di Jawa setelah Banten (3,15), diikuti Jakarta (3,20).
"Pangsa inflasi Jateng mencapai 4,44 persen terhadap inflasi nasional. Secara spasial, bobot inflasi terbesar berasal dari Kota Semarang, yaitu 61,70 persen terhadap inflasi Jateng," katanya, Kamis (20/7).
Meski demikian, BI tetap mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan yang disebabkan fenomena gelombang panas akibat El Nino yang telah berdampak di sejumlah negara produsen raw sugar.
"Heatwave" atau gelombang panas akibat El Nino di sejumlah negara produsen raw sugar menyebabkan peningkatan harga gula rafinasi di dalam negeri.
"Mudah-mudahan tidak terlalu kering. Saya dengar di sejumlah daerah masih ada hujan cukup deras ya," kata Rahmat.
BI menyebutkan inflasi di Jateng masih terkendali, meski sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News