Jepara Terus Tambah Jumlah Desa Anti-Narkoba, Sukarelawannya Capai Ribuan
![Jepara Terus Tambah Jumlah Desa Anti-Narkoba, Sukarelawannya Capai Ribuan - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/07/26/kapolres-jepara-akbp-wahyu-nugroho-setyawan-memberikan-piaga-xxhw.jpg)
jateng.jpnn.com, JEPARA - Pemkab Jepara, Jawa Tengah, terus menambah jumlah desa anti-narkoba di wilayah tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah ikut memerangi narkoba demi masa depan generasi muda.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jepara Lukito Sudi Asmara mengatakan saat ini ada 23 desa anti-narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
"Periode tahun 2021-2022 tercatat ada 12 desa anti-narkoba, sedangkan tahun ini ada tambahan 11 desa anti narkoba, sehingga total ada 23 desa," katanya, Rabu (26/7).
Dia menargetkan tahun ini ada tambahan lagi desa anti-narkoba, minimal di satu kecamatan di Jepara.
Sementara 11 desa yang baru saja dicanangkan sebagai desa anti narkoba, yakni Desa Bucu, Kaliaman, Kancilan, Dudakawu, Pendem, Tubanan, Jinggotan, Sumanding, Balong, Cepogo, dan Dermolo.
Untuk jumlah sukarelawan atau duta anti narkoba tersebar di 99 desa dengan jumlah di setiap desa ada 10 orang.
Menurutnya, ada satu desa di Desa Bucu terdapat 100 sukarelawan anti-narkoba, sehingga total ada sekitar 1.000 orang sukarelawan.
"Jumlah tersebut belum termasuk pelajar yang menjadi duta anti-narkoba di Jepara," ujarnya.
Jepara sempat menjadi episentrum penyebaran narkoba kedua di Jawa Tengah. Karenanya, pemkab setempat terus memperbanyak jumlah desa anti-narkoba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News