Benarkah Gunung Slamet Berstatus Siaga? BPBD Banyumas Buka Suara
jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mendapatkan informasi tentang status Gunung Slamet.
Hal itu menyusul kabar jika pada Selasa (1/8) sempat ada kabar yang menyebutkan adanya peningkatan status Gunung Slamet dari Level I menjadi Level III atau Siaga tanpa melewati Level II atau waspada.
Atas dasar kabar tersebut, BPBD Banyumas segera berkoordinasi dengan PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dan mendapatkan informasi bahwa status gunung terbesar di Pulau Jawa itu belum ditingkatkan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapatkan informasi jika Gunung Slamet hingga saat ini masih berstatus Level I atau normal," kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho, Rabu (2/8).
Dia memastikan hingga saat ini tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh kabar tentang peningkatan aktivitas gunung yang berada di wilayah Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes tersebut.
"Setiap info kebencanaan, kita harus menggunakan sumber informasi yang pasti dari pemerintah, BPBD, atau PVMBG. Kami akan terus memantau segala informasi terkini melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya," katanya.
Seorang tokoh masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi memastikan hingga saat ini Gunung Slamet masih berstatus normal atau Level I.
Sebuah kabar menyebar menyebut status Gunung Slamet masuk ke level III atau siaga. BPBD Banyumas pun buru-buru membantah kabar itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News