Musim Hujan Tiba, Wilayah Kekeringan di Banyumas Mulai Berkurang

jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho mengonfirmasi sejumlah daerah mulai merasakan dampak positif dari musim hujan.

Setelah beberapa bulan mengalami kekeringan yang parah, terutama di wilayah timur dan selatan, hujan sporadis mulai mengguyur beberapa daerah, terutama di kaki Gunung Slamet.

“Seiring dengan turunnya hujan, wilayah yang terdampak kekeringan semakin berkurang,” ungkap Budi dii Purwokerto, Kamis (17/10).

Dia menjelaskan penyaluran bantuan air bersih kini menurun signifikan. Di puncak musim kemarau pada bulan Agustus hingga September, BPBD harus melakukan penyaluran hingga 30 rit air per hari.

"Namun, dalam beberapa hari terakhir, jumlah tersebut berkurang menjadi hanya 7-10 rit per hari," ungkapnya.

Budi mencatat saat ini terdapat sekitar 55 desa yang masih terdampak kekeringan, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 81 desa pada tahun lalu.

Penurunan jumlah desa yang terdampak kekeringan ini menunjukkan keberhasilan upaya penanganan dan dampak positif dari hujan yang mulai turun. “Kami berharap hujan ini bisa mengurangi kekurangan air dan mendukung pertanian di Banyumas,” katanya.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo sebelumnya juga memprakirakan bahwa musim hujan untuk wilayah Banyumas akan dimulai pada dasarian pertama bulan Oktober, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan November 2024.