Empat Kecamatan di Boyolali Kekeringan, BPBD Bergerak
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Beberapa desa di empat kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdampak fenomena El Nino yang menyebabkan bencana kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih mencapai 42 tangki ukuran 5.000 liter ke lokasi bencana kekeringan.
"Keempat kecamatan yang sudah terdampak bencana kekeringan dan meminta bantuan air bersih yakni Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, dan Tamansari. Namun, tidak semua desa meminta bantuan air bersih," katanya, Jumat (4/8)
Dia mengatakan bantuan air bersih dilakukan sejak Surat Keputusan (SK) Bupati terkait penetakan status siaga keadaan darurat bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di daerah rawan yakni Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Kemusu, Musuk dan Tamansari, mulai 1 Juli hingga 3 Oktober 2023.
"Dengan SK Bupati itu, ditindaklanjuti berkoordinasi dengan instansi melalui Corporate Social Responsibility (CSR) baik dari BUMN, BUMD maupun swasta," katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui BPBD telah menyiapkan anggaran senilai Rp105 juta atau sekitar ratusan tangki ukuran 5.000 liter tahun ini untuk menghadapi kemungkinan adanya musim kemarau panjang.
"Kecamatan Tamansari ada sembilan desa yang berpotensi kesulitan air bersih dari 10 desa seluruhnya. Namun desa yang berpotensi menghadapi kekeringan yakni Jemowo, Sangub, Mriyan, Lanjaran, Keposong, Karangkendel, Sumur, Lampar dan Dragan," ungkapnya.
Sementara itu, lanjut dia, Boyolali bagian utara yakni di Kecamatan Wonosegoro, Wonosamodro, dan Kemusu yang sudah ada masyarakatnya meminta bantuan air bersih.
Beberapa desa di empat kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdampak fenomena El Nino yang menyebabkan bencana kekeringan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News