BMKG Sebut 44% Daerah di Jateng Kekeringan Ekstrem, Kapan Hujan Turun?

Senin, 02 Oktober 2023 – 05:20 WIB
BMKG Sebut 44% Daerah di Jateng Kekeringan Ekstrem, Kapan Hujan Turun? - JPNN.com Jateng
Peta peringatan dini potensi kekeringan meteorologis di wilayah Jawa Tengah pada dasarian pertama bulan Oktober 2023. ANTARA/HO-BMKG

Menurut dia, curah hujan kriteria rendah juga diprakirakan masih berlangsung di seluruh wilayah Jateng pada dasarian ketiga Oktober, kecuali sebagian kecil wilayah Purbalingga, Pekalongan, Banjarnegara, dan Kebumen yang masuk dalam kriteria menengah (51-75 milimeter).

Selanjutnya pada dasarian pertama November, kata dia, seluruh wilayah Jateng masuk dalam kriteria rendah (0-50 milimeter).

Namun, wilayah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, sebagian Kebumen, Pekalongan, sebagian kecil Banyumas, Purworejo, Pemalang, Batang, Kendal, Temanggung, Magelang, dan Karanganyar masuk dalam kriteria menengah (51-100 milimeter).

"Berdasarkan analisis hari tanpa hujan dan curah hujan pada dasarian ketiga September serta prakiraan curah hujan probabilistik pada dasarian pertama dan kedua Oktober, BMKG Staklim Jawa Tengah mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di Jateng untuk periode 1-10 Oktober 2023," kata Teguh.

Dia mengatakan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologi kategori "Awas" meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Brebes, dan Tegal, sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Pemalang, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Sragen, Boyolali, Jepara, Rembang, dan Demak; serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Kabupaten Semarang, Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara.

Sementara untuk kategori "Siaga" meliputi sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Pekalongan, Cilacap, dan Pemalang; sebagian kecil wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen, dan Purworejo.

Selanjutnya untuk kategori "Waspada" meliputi sebagian kecil wilayah Kabupaten Brebes, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Demak, Jepara, Kudus, Pati, rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Boyolali, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Klaten.

Menurut dia, wilayah yang tidak ada peringatan dini kekeringan meteorologis meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus, Pati, Grobogan, Blora, dan Kota Semarang; sebagian wilayah Kabupaten Sragen, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, dan Banyumas; serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Tegal, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen, dan Purbalingga.

BMKG menyebut 44% daerah di Jawa Tengah alami kekeringan ekstrem karena tidak ada hujan 60 hari. Kapan hujan turun di Jateng?
Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News