RSWN Semarang Jamin Pelayanan Peserta JKN, Tak Ada Perbedaan dengan Pasien Umum

"Melalui transformasi pelayanan obat, keamanannya terjamin. Kebutuhan farmasi sudah disediakan oleh farmasi rumah sakit dan dipastikan pasien tidak perlu mencari obat diluar. Serta, tidak ada lagi kertas resep yang nanti digunakan oknum untuk membeli obat diluar rumah sakit," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga aktif memberikan edukasi penggunaan obat bagi pasien. Sebagai upaya peningkatan kepatuhan pengobatan bagi pasien, juga memberikan pemahaman kepada pasien bahwa penggunaan obat generik dan bermerek dagang memiliki komposisi dan manfaat yang sama.

"Seluruh pasien di rumah sakit ini menggunakan obat yang sama. kesembuhan tidak tergantung dari generik atau obat paten. Kesembuhan sangat berperan dari kerjasama antara DPJP dan pasien. Sehingga DPJP juga wajib memberikan edukasi pada pasien," tuturnya.

Kondisi itu membuat masyarakat merasakan kepuasan tersendiri. Salah satunya diungkapkan oleh Jumini, pasien yang sedang mengantre obat di instalasi farmasi. Sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tujuh tahun lalu, dia menuturkan kebahagiaanya atas terjaminnya seluruh pengobatan penyakit diabetesnya selama lima tahun ini.

Dia merasa puas lantaran tidak mendapatkan perbedaan saat memilih menjadi pasien umum maupun pasien Program JKN. Mulai dari pelayanan administrasi, konsultasi dokter maupun pemberian obat tidak ada diskriminasi.

"Kata orang kalau rawat inap baru tiga hari dipulangkan. Saya tidak mengalami, sampai sembuh pastinya, apalagi saya juga sudah sampai tahap komplikasi. Namun alhamdulilahnya, adanya Program JKN jadi terkontrol," ujar Jumini.

Jumini berharap JKN ini tetap ada terus. Dirinya yang hanya mampu mendaftar pada kelas perawatan terendah, akan tetapi seluruh kebutuhan pelayanan kesehatannya terjamin melalui Program JKN.

"Saya hanya membayar iuran Rp 35 ribu sebulan, tetapi saya dapat fasilitas macam-macam. Kalo perlu opname tidak perlu bayar lagi, obat yang saya terima juga kualitasnya sama bagusnya dengan pasien umum. Pokoknya program ini jangan sampai hilang," tuturnya. (mcr5/jpnn)